Apa Yang Saya Rindukan Dari Miyazaki?

Sepeda andalan untuk menjelajah Miyazaki

Salah satu momen terbaik yang saya syukuri dalam perjalanan hidup ini adalah kesempatan merasakan hidup di negeri orang. Selama setahun, tepatnya tahun 2013-2014, saya menetap di kota Miyazaki, salah satu ibukota prefektur di negeri Jepang untuk menimba ilmu di bangku kuliahan.

Karena sudah lama, 4 tahun lalu bro, terkadang banyak teman yang bertanya, “apa sih yang paling berkesan dan kamu kangenin dari Miyazaki?” Saya dengan cepat menjawab, Sepedaan.

Salah satu momen bersepeda di Miyazaki

Ya, sebagai seorang pehobi naik sepeda, saya seperti menemukan surga bagi aktifitas bersepeda. Sejatinya Jepang memang sangat memperhatikan infrastruktur bagi pengguna sepeda ini, sehingga banyak warganya yang memilih bersepeda dalam keseharian mereka. Oh ya, katanya jumlah sepeda yang beredar di negeri ini mencapat dua kali lipat jumlah penduduknya. Artinya jika dirata-rata kasar, setiap orang Jepang memiliki 2 sepeda. Keren ya?

Sebagai pehobi sepeda dan hidup di negara yang kurang memperhatikan para pengguna sepeda di jalan, jelaslah saya seperti merasakan tempat terbaik buat menyalurkan hobi bersepeda. Saya bahkan tak ragu membeli sepeda folding bike untuk mendukung hobi saya tersebut.

Dengan sepeda baru ini saya gunakan untuk aktifitas harian selama disana. pergi ke kampus, berbelanja, dan tentu saja jalan-jalan di waktu senggang. Saya kerap pergi bersepeda ke pantai Aoshima yang jaraknya hanya sekitar 5 kilometer dari kampus. Saya pernah juga menjelajah kota miyazaki dengan bersepeda bersama teman-teman Indonesia lainnya. Paling ekstrim mungkin saya pernah bersepeda menyusuri sisi selatan pulau Kyushu dengan bersepeda.

Salah satu jalur sepeda di sudut kota Miyazaki

Dari aktifitas bersepeda salama di sana pula saya sampai bisa menulis dua artikel perjalanan, dan dimuat di harian Pikiran Rakyat, koran lokalnya masyarakat Jawa Barat. Tuh, asyik yaa ….

Pemandangan umum yang kerap dijumpai di Miyazaki

Saya terkagum-kagum akan infrastruktur yang mereka berikan bagi pehobi sepeda. Jalur pesepeda ada dimana-mana. Trotoar jalan dibikin lebar, diberi pembatas antara jalur pejalan kaki dan pesepeda. Jika berada di jalanan dalam kota, pesepeda selalu diutamakan ketika melintas di jalan raya. Kondisi yang saya rasakan sangat berbeda dengan negeri kita.

Memangnya bagaimana kondisi infrastruktur sepeda di Indonesia? ah sudahlah, saya tak perlu menceritakannya disini. Saya yakin kalian punya jawabannya sendiri.

Iya gak?

 

Ofi Gumelar

2 thoughts on “Apa Yang Saya Rindukan Dari Miyazaki?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *