Eksplor Greko Creative Hub : Antara Kuliner, Fashion dan Spot Instagramable

Setiap kali lewat di daerah Kosambi Bandung, saya selalu bertanya mengenai pembangunan sebuah gedung bertingkat di deretan toko-toko kecil seputaran Kosambi. Bukan apa-apa, gedung yang kemudian hari dicat warna putih bersih ini terasa begitu mencolok dibandingkan gedung sekitarnya. Gedung apa ini?
Rasa penasaran saya terbayar lunas dua hari ini. Pasalnya, saya bareng teman-teman blogger dari Kelas Blogger dan BloggerBDG diundang untuk menghadiri soft opening dari Greko Creative Hub, nama gedung yang menjadi misteri bagi saya selama ini ketika melintas di daerah Kosambi.
Jadi begitulah, dua hari ini, tepatnya tanggal 9 dan 10 Mei 2018, saya berkutat di gedung putih menjulang tinggi di kawasan pertokoan yang sudah melegenda di Bandung ini. Ngapain aja? Selain keliling-keliling melihat fasilitas yang ada di Greko Creative Hub, saya juga diundang untuk menghadiri peragaan busana dari produk fashion yang ada di gedung ini. Apa itu? Sabar,… saya bakalan ceritain kok di artikel ini.
Apa itu Greko Creative Hub?
Greko Creative Hub merupakan area hunian mixed-use yang dikembangkan oleh PT Maju Makmur Usaha Bersama, yang terdiri dari 5 lantai creative hub , dan 12 lantai apartemen serviced residence Somerset Asia Afrika Bandung. Mengusung konsep lingkungan hijau serta kreatif, Greko Creative Hub memfasilitasi berbagai usaha kreatif dalam dan luar negeri untuk berinovasi lebih canggih dan ramah lingkungan.
Sesuai namanya, Greko Creative Hub bertujuan menjadi sebuah tempat yang menjadi “hub” bagi orang-orang kreatif untuk berbagi ide terkait karya dan bisnis. Dengan tagline Creative Space for Creative People Greko diharapkan bisa menjadi fasilitas bertemunya orang-orang kreatif di Bandung. Tahu sendiri lah, Bandung mah emang terkenal dengan orang-orangnya yang kreatif pisan. Yaah, setidaknya terlihat dari Walikotanya yang program-programnya begitu inovatif.
Setidaknya apa yang menjadi tagline Greko ini terlihat dari tenant-tenant yang ada disini yang bagi saya begitu terasa aura kreatifnya. Sebut saja, ada Conclave Co-Working Space yang berada di lantai 1. Sementara di Lantai 2, Ada Indigologia, sebuah brand fashion yang bekerja sama dengan banayak UMKM dalam produksinya, dan Jeanology, sebuah perusahaan denim asal spanyol yang mengunggulkan teknologi laser dalam memproduksi produk mereka. Buat yang demen makan, di lantai 3 ada PasarPinuh, sebuah foodstore yang menawarkan beragam menu-menu unik, sebut saja nasi goreng rawon, roti tisu, atau nasi goreng mercon.



Soal pengelolaan apartemennya, Greko menggandeng The Ascott Limited. Perusahaan yang berasal dari Singapura ini merupakan pemilik operator serviced residence terbesar di dunia. Memiliki lebih dari 43.000 unit serviced residence yang beroperasi di kota-kota penting benua Amerika, Asia Pasifik, Eropa, dan Timur Tengah, dan 30.000 unit yang tengah dikembangkan. The Ascott Limited meliputi 6 brand , yaitu Ascott, Citadines, Someret, Quest, Lyf, dan The Crest Collection.
Sudut-Sudut Instagramable Greko Creative Hub
Karena baru melakukan softlaunching, gedung ini memang belum 100 persen beres. Pada beberapa titik masih saya temui pekerja yang melakukan finishing. Bau-bau cat dan pelitur tercium begitu menyengat. Biarpun begitu, kesan mewah dan kreatif sudah bisa saya rasakan disini.
Kalau mau menyebut contoh, sebut saja pada bagian halaman depan, dekat gerbang masuk gedung ini, ada semacam skybridge yang bisa menjadi akses langsung menuju lantai 1 dimana Conclave Co-Working Space berada. Ketika berjalan di area ini, saya serasa berada di Teras Cihampelas. Entah karena trend atau memang terinspirasi karya Ridwan kamil ini, yang pasti bagi saya ini keren. Oh ya, spot ini boleh dibilang instagramable laah. Kamu kalau nanti jalan-jalan ke Greko, saya sarankan main-mainlah ke lokasi ini.

Spot instagramable lain yang wajib buat berfoto ria adalah area kolam renang apartemen yang terletak di lantai 6. Yup, saya sempat mencoba dijepret oleh Kang Ali Muakhir di lokasi ini. Dengan latar sisi kolam serta background gedung tinggi disekitar Greko, bolehlah dibilang oke banget lokasi ini.


Oh ya, sisi lain yang asyik buat berpose ria mungkin di lantai 2 dimana Indologia dan Jeanology menempati ruangnya. Ada ruang pamer produk jeanology yang lumayan kece buat berfoto. Sebuah miniature pohon yang dibuat dari hasil gambar laser andalannya jeanology rasanya sayang untuk dilewatkan.


Stt, jeanology ini punya mesih canggih berteknologi laser buat menggambar diatas kain secara cepat. Katanya sih teknologi ini diboyong dari Spanyol, negerinya Real Madrid bercokol. Hehe…
Saya sempat diajak melihat bagaimana proses pembuatan gambar laser pada kain denim atau jeans ini. Prosesnya terhitung cepat. Tahapannya sih cukup mensetting gambar pada computer, lalu laser akan menggambarnya pada kain. Oh ya, selain buat menggambar, laser ini juga berfungsi buat memotong kain secara presisi. Jadi selain menggambar secara tepat, alat laser ini bisa juga digunakan memotong pola buat yang akan membuat pakaian. Di tempat ini juga tersedia penjahit yang langsung mengerjakan pakaiannya.
oh ya, di lantai 3 tepatnya di PasarPinuh Food Market juga ada banyak sisi bagus buat berfoto ria. Kamu sambil kulineran bisa juga mengenyangkan dahaga untuk berselfie ria di tempat ini.


Gerebek PasarPinuh Food Market
Aktifitas utama yang paling mengasyikan di hari Rabu kemarin adalah menjajal rasa menu yang disajikan PasarPinuh. Sebagai pecinta kuliner, ini tentu saja membuat saya kegirangan. Ada banyak menu unik yang ditawarkan disini yang rasanya sangat sayang untuk dilewatkan.

Buat berbelanja di area ini, sistemnya menggunakan deposit melalui kartu yang ditapping gituh. Dengan bekal deposit 100 ribu yang diberikan pihak Greko, para blogger bebas memilih menu makanan dan menghabiskan depositnya.
Sebelum memutuskan akan memilih menu mana untuk saya cicipi, saya mencoba keliling melihat suasana Pasar Pinuh ini. Desainnya asyik dengan dominasi warna hijau yang terbilang cukup menyejukkan mata. Pada beberapa titik, dindingnya diberi lukisan atraktif yang cukup asyik buat dijepret.

Kalau senang menghirup udara luar, PasarPinuh menyediakan area makan outdoor dengan latar pemandangan kota Bandung.
Karena saat itu banyak pengunjung, saya memutuskan mencari tenant yang rada sepi. Pilihan pun jatuh pada Nasi Goreng Rawon. Harganya? Cukup 37 ribu saja. Murah bukan? Untuk minumnya, saya gak pake neko-neko, cukup air mineral saja.

Dengan tapping kartu makan, saya bisa mendapatkan seporsi nasi goreng yang begitu menggungah selera. Cukup unik juga sih, nasinya berwarna hitam yang saya duga berasal dari bahan keluwak khas rawon. Nasi ini juga dilengkapi kuah rawon yang dihidangkan terpisah. Hmm, nasi goreng pake kuah? Hahaha, coba aja laah apakah ini cukup ngebend atau nggak. Yang jelas sih rasa unik rawonnya yaaa terasa pada kuah rawonnya ini.
Fashion Show Private Collection Preview Itang Yunaz
Hari ini, saya dan para blogger diajak untuk menonton fashion show koleksi Itang Yunaz dan Indigologia. Katanya, koleksi ini bakalan dibawa ke San Fransisco untuk dipamerkan dalam gelaran fashion show serupa. Kalau dari pengantar yang disampaikan Itang Yunaz sih, ia ingin agar ada produk fashion Indonesia yang juga merajai pasar Amerika, jangan hanya produk mereka yang memborbardir pasar Indonesia. Produk Indonesia juga harus bisa menjadi trendsetter disana. Tuh, keren kan. Yang seperti ini wajib didukung atuh.
Seumur-umur, baru kali ini saya nonton acara Fashion Show. Jadi lumayan penasaran juga. Ada untungnya juga datang cepat tadi pagi. Saya coba naik duluan ke lantai 2, tempat dimana pagelaran fashion show ini akan digelar dan melihat bagaimana panitia menyiapkan fashion show ini.

Sedikit surprise, ternyata ada model bule juga yang ikut terlibat. Mungkin sebagai gambaran bagaimana nantinya produknya bakalan dipakai orang Amerika kali yaa, …

Oh ya, runway fashion shownya menggunakan area di depan counter Indologia dan Jeanology. Deretan kursi kemudian dibuat melingkar dimana nantinya para model ini akan berlenggak lenggok di depan kami. Well, ini cukup kreatif juga sih. Kalau yang mainstream seperti yang sering saya lihat di FashionTV kan dibuat panggung catwalk gitu ya?
Jadi begitulah, selepas pukul 11 lewat dikit, acara pun dimulai. Setelah kata sambutan dari pihak Greko dan Itang Yunaz, para model kemudian berhamburan keluar saling memperagakan busana kreasi Iyang Yunaz dan Indigologia. Well, karena saya gak ngerti soal fashion, saya gak bisa komentar lebih jauh selain dari kalimat : keren-keren ih busananya!!

Saya sih menduga kalau ke depannya Greko bakalan sering-sering mengadakan acara fashion show ini nantinya. Sebagai tempat yang fokus pada kreatifitas dan dengan adanya Indigologia dan Jeanology, pastilah akan ada gelaran serupa kedepannya.
Well, selamat atas dilaunchingnya Greko Creative Hub! Suer deh, saya bakalan sering-sering mampir ke sini setiap kali main ke Bandung.
Jujur saya ngincer foto model cewek bule yg mirip sama pemeran chalies angel, tapi sayang fotonya blur
haha, maklum fotografernya amatiran kang
Huaaaaa tulisannya komplit pake banget, bacanya berulang ulang aku jadinya
Ngakak baca kepsyennya
hahaha,… iya mak, biar gak terlalu serius hihi
Seru bangeeeettt!!!
Nggak heran kalo kemarin gue kesetanan, foto-foto mulu. Wkwkwk. Iya lah, instagramable banget tempatnyaaa
sepakat,… bikin pengen ke sana lagi
Hmm..jd penasaran pengen kesana..
yuk,… kapan-kapan kita kesana
Itu siapa sih modelnya, bagus banget foto di kolam renangnya 🙂
asyikkk,… ganteng ya om
Fashion show nya keren beut, Itang Yunaz memang idolaque, Bandung makin kreatif euyy
setuju banget mas, lagian bagi saya ini pengalaman perdana lihat fashion show seperti ini. Kemarin-kemarin paling lihat di fashion tv,… bagian swimsuit hahaha
jadwalkan. hahaha
Tulisannya lengkap banget… bikin jadi pengen ke sini lagi. Masih belum puas rasanya kemarin, terutama belum nyobain nyemplung di kolam renangnya. hahaha. Kebayang dong gimana asyiknya abis berenang, trus tinggal cari makan di Pasar Pinuh.
bener banget mbak…saya sih mikirnya wajib nyoba nyemplung renang disini. Kayaknya bakal balik lagi deh
Aku pun merasa cantik tatkala di poto deket kolam renang Ofiiii, eeaaa..
Btw jujur aku ga pernah lewat kosambi, dari veteran biasanya muter ke Gatsu lewat simpang lima, ga kuku ma macetnya, komo mun pagi2 abeulit ma pasar ampe ke tengah jalan deh.
Tapi, Greko nih menjulang menarik perhatian banget deh dan ternyata pusat wisata kuliner dan belanja belanji denim indigologia, pastinya mamak2 seneng tuuh..
yang pasti, saya juga baru ngeh ada greko ini pas acara ini aja teh,.. biasanya lurus aja nih mata, cape sama kemacetannya yang asa udah jadi trademark kosambi, hehehe